Logo

Postingan Kegiatan

21 Oktober 2023 Aan Christian Pranata Purba

GBKP Ras Uem Erban Pelatihan Uem Support For Projects

Guna mpepaguhi kinerja pelayanan unit-unit Moderamen GBKP, kategorial dingen Klasis-klasis bas pelaksanaan sasaran pelayanan GBKP, Moderamen GBKP Kerjasama ras Project officer UEM Asia memfasilitasi pelatihan  pembuatan proposal guna mengakses program rikut anggaran UEM. Sekum GBKP Pdt. Yunus Bangun, MTh bas kata sambutenna ngarapken maka arah litna pelatihan enda, kerina peserta ndatken pengertin dingen kengasupen guna secara berkesinambungen banci mengakses program rikut anggaren UEM. I ja bas wari perpudi enda kontribusi GBKP dingen keterlibaten GBKP selaku partner kerja UEM cukup signifikan bas nampati program pelayanan GBKP, dingen enggo teridah ulihna seh ku gereja-gereja sideban pe. Alu ifasilitasi UEM, GBKP enggo ermitra ras gereja-gereja anggota UEM si debanna, antara lain: Gereja Kristen Indonesia-Tanah Papua (GKI-TP), Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM), Gereja Rwanda i Afrika, Tanzania.

Ms. Terry selaku Project officer and fund rising officer UEM ASIA bas pemaparenna ngingetken : UEM e me Persekutuan Gereja-Gereja/Lembaga Misi i telu Benua (United Evangelical Mission).

 

Misi uem : kita nggeluh i tengah doni i ja lit singgeluh bas kinisampuren, sideban bas kemusilen, hak-hak si terbatas, nggeluh bas sekat keterbatasen, komunitas si kebenen hubungen, dasar-dasar sosial ras lingkungan si ertambah-tambah sontarna.

Selaku kiniersadaan kula ni Kristus, siikutken pedah dingen usihen siibereken-Na, guna radu ras erlajar, ngelai, ertoto bas kiniersadaan doni enda. Bas ngikutken Kristus sibabai min perdamen, kiniersadaan tinepa-Na, rikut nehken Berita si Meriah simbabai kegeluhen si sampur man kerinana.

 

Program kerja UEM erpalasken ku bas 5 “Area Kerja” si sedekah enda lebih semal igelari 5 “PILAR” UEM e me:

 

1. Advokasi

Karena kami percaya bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan oleh karena itu memiliki martabat dan hak-hak yang tidak dapat dicabut: kami mempromosikan dan membela hak asasi manusia kami mendukung inisiatif untuk menyelesaikan konflik secara damai kami bergabung dengan upaya untuk mencapai kondisi ekonomi yang adil dan tata kelola pemerintahan yang baik kami mengupayakan perlindungan terhadap lingkungan hidup

 

2. Kemitraan (Partnership)

Karena kita memahami diri kita sebagai bagian dari tubuh Kristus yang satu: kami membina dan mendukung berbagai bentuk kemitraan di antara para anggota kami berdasarkan rasa saling menghormati, saling menguntungkan, dan transparansikami memfasilitasi pertukaran kunjungan untuk staf, ahli dan sukarelawan kami menciptakan jaringan kemitraan untuk membuka dan memperkuat hubungan multilateral.

 

3. Diakonia

Karena kami mengakui bahwa semua manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah: kami mendukung program kualifikasi internasional bagi para pekerja diakonia kami bekerja untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat, terutama mereka yang berkebutuhan khusus kami berusaha untuk meningkatkan perawatan medis dan mempromosikan kesehatan fisik dan psikologis bagi semua orang kami mendukung gereja -gereja yang membantu orang -orang yang membutuhkan sebagai akibat dari bencana manusia atau bencana alam.

 

4. Penginjilan (Evangelism)

Karena kami percaya kepada Injil sebagai kuasa keselamatan dan pembaharuan dari Allah: kami bersama-sama memperkuat kehidupan rohani kami dan mengembangkan serta mempromosikan proyek-proyek penginjilan untuk membagikan Injil kepada semua orang dan mengundang mereka untuk percaya kepada Kristus kami mempromosikan program-program bersama kami mempromosikan dialog dan pertukaran teologis kami mendorong dan mendukung para anggota kami untuk mempelajari cara-cara yang saling menghargai dan menghormati dalam perjumpaan dengan orang-orang dari agama lain.

 

5. Pengembangan (Development)

Karena kami yakin bahwa kasih Tuhan terus memberdayakan manusia: kami mendukung program-program yang memberdayakan pria, wanita dan Pemuda kami melaksanakan program pelatihan internasional kami menawarkan beasiswa untuk pendidikan tinggi kami membangun kapasitas di gereja-gereja anggota kami kami berkontribusi untuk mengatasi kemiskinan dalam segala bentuknya.

 

 

5 (lima) pilar enda selanjutna ngenen ku analisa politik, ekonomi, sosial budaya ras  lingkungen, janah arah hasil dingen dampak teridah min kawitenna ku Sustainable development goals, i ja enda teridah bas 17 ukuren, eme :

 

Tep-tep tahun setiap gereja anggota UEM ndatken kesempaten dingen seri nge hakna bas  mengajukan proposal permohonan dana guna proyek-proyek gereja si berkaiten ras 5 Area Kerja UEM, si ikategoriken ibas 2 kategori eme:

  • Proyek Kecil : Jumlah donasi si idukung UEM Lebih kecil/sampai baras 5000 Euro. Banci iakses setiap bulan selama tahun berjalan.
  • Proyek besar : Jumlah donasi si idukung UEM Lebih dari 5000 Euro sampai jumlah tak terbatas yang realistis.

 

Batas Pengajuan Proposal 2023 guna Proyek Besar: Realisasi Persetujuan Proposal 2023:

Kuartal 1: 31 January 2023 Pertemuan I Team: 15 March 2023

Kuartal 2: 30 April 2023 Pertemuan II Team: 14 June 2023

Kuartal 3: 31 July 2023 Pertemuan III Team: 13 September 2023

Kuartal 4: 31 October 2023 Pertemuan IV: 13 December 2023

Bas pelaksanaan program labo saja kegiatan internal gereja, tapi pe uga menggugah hati dan perhatian orang beragama lain dengan nilai-nilai kita? Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan untuk keperdulian akan tema dan pilar UEM, bagaimana kinerja pelayanan itu membuka mata setiap orang? Man pendeta sienggo pensiun enggo lit  program single expert (misalnya : si lit keahlianna bas bidang pertanian banci ilakoken kerjasama ras UEM, dingen peranna banci lintas gereja/negara-untuk community development). Iarapken proposal sienggo tersusun banci isehken bas Bahasa Inggris, i ja salah sadana banci iterjemahken program :  deepl.com (translator). Kai siitekanken bas penyusunen proposal eme  detail untuk informasi sijelas guna ipahami tertera min bas proposal e, sebab informasi enda me sijadi pegangen guna persetujuan dingen pelaksanaan proposal, subuk tingkat Asia (program kecil) ras Jerman (program besar). Bas penganggaren, proporsi anggaran eme 90%UEM : 10%  kontribusi program GBKP (100% Project funds). Bas ngelitken pengadaan infrastruktur entah inventaris sipenting eme jelas kepemiliken dingen perawaten inventaris siimaksud, seh maka teridah pemakaian dingen kegunaan/manfaat siberkelanjuten.

Enca dung pemaparen kerna penyusunen proposal, ilanjutken alu erban proposal siilakoken secara kelompok klasis ras kategorial bagepe unit-unit sue bidangna, seh ku presentasi proposal si enggo dung. Terpuji termulia gelar Tuhan bas pelayanen GBKP ras UEM.

 

(Pdt. Imanuel Kemenangan Ginting, STh. Sekretaris Biro Humas dan IT Moderamen GBKP).

Selanjutnya

Renungan PERMATA GBKP

22 Oktober 2023 Aan Christian Pranata Purba

Menerjang Bahaya

Pada tahun 1892, seorang penderita kolera secara tidak sengaja menularkan penyakitnya melalui aliran Sungai Elbe di Hamburg, Jerman, ke seluruh pasokan air negeri itu. Hanya dalam beberapa minggu, sepuluh ribu warga meninggal dunia. Delapan tahun sebelumnya, Robert Koch, ahli mikrobiologi asal Jerman, sudah menemukan bahwa kolera ditularkan melalui air. Penemuan Koch tersebut mendorong para pejabat di kota-kota besar Eropa untuk berinvestasi dalam sistem penyaringan yang akan melindungi air di kota mereka. Namun, pemerintah kota Hamburg tidak melakukan apa-apa. Dengan alasan biaya dan ketidakpercayaan pada penemuan tadi, mereka mengabaikan peringatan-peringatan yang sangat jelas sementara bencana terus mengancam warga kota mereka.

Kitab Amsal banyak berbicara tentang orang-orang yang menyadari masalah tetapi menolak untuk bertindak. “Orang bijaksana menghindar apabila melihat bahaya” (27:12 bis). Ketika Allah memampukan kita untuk melihat bahaya di depan, sudah semestinya kita mengambil tindakan untuk mengatasi bahaya tersebut. Berbalik arah adalah salah satu langkah yang bijak. Kita juga dapat menyiapkan diri dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang Dia sediakan. Yang jelas, kita melakukan sesuatu. Sungguh tidak masuk akal apabila kita tidak melakukan apa-apa. Namun, bisa saja kita luput menangkap tanda-tanda peringatan dan terus maju menerjang bahaya. “Orang bodoh berjalan terus lalu tertimpa malapetaka” (ay.12 bis).

Di dalam Kitab Suci dan lewat kehidupan Yesus, Allah menunjukkan jalan yang harus kita ambil dan memperingatkan kita tentang masalah yang akan kita hadapi. Orang bodoh akan nekat meluncur menuju bahaya. Akan tetapi, saat Dia memimpin kita dengan kasih karunia-Nya, kiranya kita mengindahkan hikmat-Nya dan berbalik arah. —Winn Collier

WAWASAN
Dalam Amsal 1, Salomo menyatakan tujuan kitab ini, antara lain “menerima didikan yang menjadikan pandai” dan “memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman [atau lugu]” (ay. 3-4). Menjadi cerdas atau pandai berarti bertindak atau berpikir dengan melihat masa depan, atau bijaksana dalam menghadapi masalah sehari-hari. Dalam Perjanjian Lama, kata cerdas dipakai bergantian dengan berakal budi, bijak, cerdik. Orang pandai “menahan bibirnya” (10:19), “mengabaikan cemooh”(12:16), “menyembunyikan pengetahuannya” (ay. 23), dan “bertindak dengan pengetahuan” (13:16). Sebaliknya, orang bodoh “menyatakan sakit hatinya seketika itu juga” (12:16) dan “menyeru-nyerukan kebodohan” (ay. 23), dan “membeberkan kebodohan” (13:16). Terlebih lagi, orang bijak “memperhatikan langkahnya” (14:15), dan “bermahkotakan pengetahuan” (ay. 18), sedangkan orang yang lugu “percaya kepada setiap perkataan” (ay. 15) dan “mendapat kebodohan” (ay. 18). Jelaslah bahwa jalan hidup orang pandai dituntun oleh hikmat. —Alyson Kieda

Selanjutnya
21 Oktober 2023 Aan Christian Pranata Purba

Di Dalam Taman

Baca: Kejadian 2:8-9; 3:16-19

Ayah saya senang berada di alam terbuka untuk berkemah, memancing, dan berburu bebatuan. Ia juga senang bekerja di pekarangan dan kebun, meski hal itu membutuhkan kerja keras! Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk memangkas, mencangkul, menanam benih atau bunga, mencabuti rumput liar, memotong rumput, serta menyirami pekarangan dan kebunnya. Hasilnya memang sepadan—halaman rumput yang rapi, tomat yang segar, dan mawar yang cantik. Setiap tahun Ayah memangkas tanaman mawar sampai pendek mendekati tanah, dan setiap tahun juga tanaman bunga itu akan tumbuh kembali—memenuhi indra dengan aroma dan keindahannya.

Dalam Kitab Kejadian, kita membaca tentang Taman Eden tempat Adam dan Hawa tinggal, bertumbuh, dan melangkah bersama Allah. Di sana, Allah “menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya” (Kej. 2:9). Saya membayangkan taman yang sempurna itu juga memiliki bunga-bunga yang indah dan harum—bahkan mungkin mawar tanpa duri!

Setelah Adam dan Hawa memberontak terhadap Allah, mereka diusir dari taman dan harus menanam serta merawat taman mereka sendiri. Itu berarti mereka harus mengusahakan tanah yang keras, bersusah payah mengenyahkan duri, dan menghadapi beragam tantangan lainnya (3:17-19,23-24). Namun, Allah terus memelihara mereka (ay.21). Dia juga tidak meninggalkan umat manusia tanpa keindahan ciptaan yang dapat menarik kita kepada-Nya (Rm. 1:20). Bunga-bunga di taman menjadi lambang pengharapan dan penghiburan yang mengingatkan kita akan kasih dan janji Allah yang terus berlaku bagi ciptaan yang diperbarui-Nya! —Alyson Kieda

WAWASAN
Gambaran taman dalam Kejadian 2–3, yang mencakup “pohon kehidupan” (2:9; 3:22,24), mempersiapkan para pembaca Alkitab untuk penggunaan istilah tersebut di bagian-bagian lain dari Kitab Suci. Orang yang memakan buah dari pohon yang unik dan memberi hidup itu tidak akan mati (3:22). Dalam Kitab Amsal, ungkapan tersebut dipakai secara metafora: “[Hikmat] menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya” (3:18); “Hasil orang benar adalah pohon kehidupan” (11:30); “Lidah lembut adalah pohon kehidupan” (15:4). Dalam Kitab Wahyu (22:2,14,19), kita melihat keberadaan orang percaya kelak di tempat serupa taman Eden. Suatu kehidupan indah seperti di taman tersebut sungguh-sungguh menanti umat Allah. —Arthur Jackson

Selanjutnya